Jumat, 28 November 2008
Selasa, 11 November 2008
Kamis, 06 November 2008
Kul Ama Pak Hudiarto
Dear Pak Hudiarto dan all friends,
Penjelasan gambar Divisi bisnis mengikuti divisi IT / IS, (pert 31 Oktober 2008)
Saya mau bertanya mengenai perkembangan IT yang mengikuti perkembangan bisnis pada suatu perusahaan,
Tapi dalam hal ini saya akan bertanya mengenai IT Consultant yang bukan merupakan bagian dari departemen pada suatu perusahaan.
Dalam hal ini jika perkembangan IT mengikuti perkembangan bisnis maka untuk IT consultant apakah harus melakukan hal yang sama
Menunggu perkembangan bisnis baru mengikuti (layaknya penunggu toko) atau menciptakan prediksi perkembangan bisnis yang berdasarkan IT (as a pioneer)
dan mulai menginvestasikan untuk hal tersebut tanpa bisa di pastikan apakah akan terpakai atau tidak prediksi itu oleh perkembangan bisnis.
Manakah yang harus di lakukan oleh IT consultant ?
Kamis, 30 Oktober 2008
Option Icon Ku

Udah lama juga ni tak menulis blog, hehehe !!!???
akhirnya saya memutuskan untuk menulis ini setelah sekian lama tidak mengisinya
Beli Option Icon 225 di jakartanotebook cukup murah dibanding di toko lain
yang jadi masalah sekarang bukan harganya
Tapi, Koneksiin nya. HUH
Pertama Coba Pake indosat IM3 cukup mudah
install aplikasi yang include didalam modem option icon 225
namanya Internet EveryWhere (orange)
kemudian rubah APN nya menjadi indosatgprs dan isi mobile no *99#
Setelah sukses akhirnya saya beli IM2 broom unlimited (baru keluar ni) hehehe
mau yang lebih murah dan cepat pake IM2 broom hahaha
tapi ternyata ngeselin banget ga bisa dipake ni modem ude dirubah APN nya jadi indosatm2 pi ga ngaruh, huh menyebalkan
setelah satu malam bertapa akhirnya ketemu jawabannya
kunjungin ni halaman baru
http://www.business.orange.co.uk/servlet/Satellite?c=OUKDevice&cid=1044137060039&extarg1=Phone&pagename=Business&t=SMEDeviceDownloads
terus download tuh software na
setting de koneksi nya
baru de bisa di konekin
Akhirnya
Kamis, 05 Juni 2008
PHP in beginning
hrhrhr
ternyata
karena settingan php.ini na
huh
PHP.ini
extension=php_imap.dll
extension=php_smtp.dll
extension=php_mailparse.dll
extension=php_openssl.dll
SMTP = 10.0.0.217
max_execution_time = 3000
max_input_time = 6000
memory_limit = 80M
register_globals = On
display_errors = On
Selasa, 03 Juni 2008
Virtual Host

Ini Boleh ambil dari
http://mustang.in.ruangkopi.com/index.php?mpage=full_news1&nid=3078&cat_id=3maap ya saya copy plek hehehehe
buat nambah isi blo saya aja
Bagaimana Membuat Virtual Host di Apache 2.x
"Toba yang tampan, seorang web programmer amatiran memiliki beberapa project web yang harus ditanganinya, sebagian adalah project non-profit dan sebagian profit. Selesai dari satu project dia berpindah dari project lain, ketika harus memasukkan alamat project nya di browser dia dibuat jengkel oleh cache alamat : http://localhost yang segera saja mengeluarkan banyak alamat project lainnya yang ditampung oleh 'localhost' itu(localhost/monyet -lah localhost/bca -lah localhost/alfa-mart lah). Pengetikan localhost itu sendiri pun cukup menjadi effort tersendiri ketika ia sedang bekerja, karena ia sering berpindah dari satu halaman ke halaman lain dalam pengetesan kerjaannya.
'Kenapa sih harus terus ngetik localhost, kemudian nama project, kemudian halamannya???', begitu pikirnya.
Kenapa tidak langsung saja ngetik 'alfa-mart.com' atau cukup 'bca/nama_halaman.php' saja, tanpa embel-embel 'localhost', yang notabene memanggil cache address browser berawalan localhost lainnya??? Timbul pertanyaan; 'bagaimana caranya melakukan itu di server lokal Apache gue?'.
Jawbannya adalah : Virtual Host."
Yup, lo orang dah baca skenario di atas kan, yah gak perlu mirip-mirip banget keadaannya, atau gak penting dengerin kisah itu, tapi kurang lebih begitulah gambaran untuk menunjukkan sebagian fungsi / manfaat dari virtual host di Apache.
Pertama, install atau setup Apache-nya dengan benar setelah itu baru kita mencoba membuat virtual host nya. Kalo lo belum setup Apache-Php nya dan kurang paham akan hal itu, coba liat artikel ini (step by step setup Apache-Php).
Hal yang akan kita lakukan ini sudah dicobakan pada Apache 2.x (versi 2 ke atas). Gue gak tau dan gak jamin bisa jalan di Apache 1.x. Dan gue baru nyoba hal ini di OS WinXP dan Vista. Perbedaan cara di XP dan Vista gue jabarin dibagian paling bawah artikel ini.
Sekarang mari kita mulai
1. Apa itu Virtual Host?
Ngggg, saat ini gue lagi males ngejelasinnya, jadi kita lewat dulu.
2. Kenapa Virtual Host?
Jawaban 'resmi'nya gue gak tau, tapi yang jelas ini diperluin untuk menghemat effort dalam pengembangan aplikasi di server lokal. Misalkan lo punya 4 project berbeda, daripada tiap kali harus ngetik 'http://localhost/upil_project', kemudian 'http://localhost/ingus_project' dan seterusnya, kan mending langsung 'http://upil_project' ato 'http://upil_project.com' dan 'http://ingus_project' dan seterusnya juga. Lagi pula dengan begitu setiap project jadi berada pada posisi root directory. Yang paling menariknya lagi tiap folder project itu bisa tersimpan dimana aja di hardisk kita, gak mesti semuanya ngumpul di satu folder 'htdocs' misalnya
3. Gimana caranya?
Ok, sekarang anggap Apache kita udah tersetup dengan benar, dan kita pengen bikin virtual host buat project kita yang bernama 'odong-odong'. Begini skenarionya:
- - Nama project : Odong-odong
- - Domain yang mau kita buat : bisnis_odong
- - Lokasi folder: C:\My Webs\Odong (buat lah / tempatkan satu file teks ke dalamnya)
- - Lokasi Apache : C:\Apache\Apache
- - Sistem operasi : WinXp
Begini caranya:
1. Buka file konfigurasi apache menggunakan teks editor favorit lo. Di c:\Apache\Apache\conf\httpd.conf
Scroll ke bagian paling bawah dokumen konfig itu, atau pencet "ctrl+f" dan cari kata-kata 'Virtual Host'. Beginilah kira-kira kondisi awal konfigurasi virtual host di httpd.conf:
#
# Use name-based virtual hosting.
#
#NameVirtualHost *:80
# VirtualHost example:
# Almost any Apache directive may go into a VirtualHost container.
# The first VirtualHost section is used for requests without a known
# server name.
#
# ServerAdmin webmaster@dummy-host.example.com
# DocumentRoot /www/docs/dummy-host.example.com
# ServerName dummy-host.example.com
# ErrorLog logs/dummy-host.example.com-error_log
# CustomLog logs/dummy-host.example.com-access_log common
#
Rubah jadi begini:
#
# Use name-based virtual hosting.
#
NameVirtualHost *
# Liat sebelumnya ada *.80 kan? Karena kita gak mau pusing set port number
# ya bikin 'umum' sajalah

# VirtualHost example:
# Almost any Apache directive may go into a VirtualHost container.
# The first VirtualHost section is used for requests without a known
# server name.
# di tag pembuka ini (

ServerAdmin webmaster@bisnis_odong.com
# ini alamat email admin webnya. karena ini Cuma di lokal, gak penting lah
DocumentRoot "C:\My Webs\Odong"
# Document root nya project lo, tempat lo naro file2 project lo.
# Liat tanda kutipnya kan? Itu karena ada direktori yang mengandung spasi (My Webs)
# Kalo gak ada yang make spasi sih, gak pake kutip juga gak papa.
ServerName bisnis_odong
# ini nama domain nya
Ok kita selesai dengan file konfigurasi Apache, NEXT.
2. Sekarang kita bermain-main dengan file system nya 'Kusen' alias 'Jendela' alias 'WindowsXp' OS andalan kita yang penuh kompromi itu

Buka file C:\Windows\system32\drivers\etc\hosts . Biar gampangnya, pencet "Windows+R" (kotak dialog 'Run') kemudian ketik alamat file tadi, dan klik enter. Setelah itu akan muncul kotak dialog 'Open With', bukalah dia dengan teks editor favorit lo.
Isi file tersebut yang masih perawan akan seperti ini:
# Copyright (c) 1993-1999 Microsoft Corp.
#
# This is a sample HOSTS file used by Microsoft TCP/IP for Windows.
#
# This file contains the mappings of IP addresses to host names. Each
# entry should be kept on an individual line. The IP address should
# be placed in the first column followed by the corresponding host name.
# The IP address and the host name should be separated by at least one
# space.
#
# Additionally, comments (such as these) may be inserted on individual
# lines or following the machine name denoted by a '#' symbol.
#
# For example:
#
# 102.54.94.97 rhino.acme.com # source server
# 38.25.63.10 x.acme.com # x client host
127.0.0.1 localhost
Nah tambahkan baris ini di bagian paling bawah (jangan lupa klik enter dulu) : 127.0.0.1 bisnis_odong
Jadi begini:
# Copyright (c) 1993-1999 Microsoft Corp.
#
# This is a sample HOSTS file used by Microsoft TCP/IP for Windows.
#
# This file contains the mappings of IP addresses to host names. Each
# entry should be kept on an individual line. The IP address should
# be placed in the first column followed by the corresponding host name.
# The IP address and the host name should be separated by at least one
# space.
#
# Additionally, comments (such as these) may be inserted on individual
# lines or following the machine name denoted by a '#' symbol.
#
# For example:
#
# 102.54.94.97 rhino.acme.com # source server
# 38.25.63.10 x.acme.com # x client host
127.0.0.1 localhost
127.0.0.1 bisnis_odong
Save dokumennya, kemudian tutup.
3. Sekarang jalankan Apache nya, buka browser favorit lo, dan ketik alamat 'http://bisnis_odong' kemudian enter. Nah seharusnya lo sekarang udah bisa ngeliat file yang lo taro di webroot lo tadi di layar browser

Vista
Cara setup virtual host Apache di XP dan Vista gak beda jauh, Cuma bedanya kalo di Vista kita perlu privilege Admin supaya bisa ngedit file 'hosts' nya Windows. Lokasinya juga sama kok di 'WINDIR\System32\Drivers\etc\hosts'. That's it.
regedit lagi ni
Utak-atik regedit | ![]() | ![]() |
- run “regedit”;
- cari [HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\ CurrentControlSet\Control\ Session Manager\ Memory Management\ PrefetchParameters\ EnablePrefetcher];
- ubah nilainya menjadi 0 (disable)
- reboot
2. Menghilangkan Recent Document
- run “gpedit.msc”
- klik Administrative Templates di bawah User Configuration
- klik Start Menu and taksbar
- klik Do not keep history of recenly opened documents
- pilih enabled
3. Membersihkan Recent Document
- run “gpedit.msc”
- klik Administrative Templates di bawah User Configuration
- klik Start Menu and taksbar
- klik Clear history of recenly opened documents on exit
- pilih enabled
4. Memodifikasi “Send To” pada klik kanan
- Explorer -> C:\Documents and Settings -> klik folder Administrator (atau sesuai dengan username kamu)
- Tools -> Folder Option -> View -> Show hidden File and Folder (untuk menampilkan file yang tersembunyi)
- Klik folder ‘Send To’
- modifikasi (hapus atau buat shortcut baru) yang mau kamu tampilkan pada klik kanan ‘Send To’, bila kamu menghapus semua shortcut maka yang ditampilkan pada klik kanan ‘Send To’ hanyalah removable device semisal flashdisk
5. Mengembalikan ‘Show hidden File and Folder’ jika hilang atau terkena virus
- copy paste script di bawah pada Notepad lalu simpan dengan ekstensi .reg , misal hidden.reg
- double klik file hidden.reg
[HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Microsoft\Windows\CurrentVersion\ Explorer\Advanced\Folder\Hidden]
“Text”=”@shell32.dll,-30499″
“Type”=”group”
“Bitmap”=hex(2):25,00,53,00,79,00,73,00,74,00,65,00,6d,00,52,00,6f,00,6f,00,74,\
00,25,00,5c,00,73,00,79,00,73,00,74,00,65,00,6d,00,33,00,32,00,5c,00,53,00,\
48,00,45,00,4c,00,4c,00,33,00,32,00,2e,00,64,00,6c,00,6c,00,2c,00,34,00,00,\
00
“HelpID”=”shell.hlp#51131″
[HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Microsoft\Windows\CurrentVersion\ Explorer\Advanced\Folder\Hidden\NOHIDDEN]
“RegPath”=”Software\\Microsoft\\Windows\\CurrentVersion\\Explorer\\Advanced”
“Text”=”@shell32.dll,-30501″
“Type”=”radio”
“CheckedValue”=dword:00000002
“ValueName”=”Hidden”
“DefaultValue”=dword:00000002
“HKeyRoot”=dword:80000001
“HelpID”=”shell.hlp#51104″
[HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Microsoft\Windows\CurrentVersion\ Explorer\Advanced\Folder\Hidden\SHOWALL]
“RegPath”=”Software\\Microsoft\\Windows\\CurrentVersion\\Explorer\\Advanced”
“Text”=”@shell32.dll,-30500″
“Type”=”radio”
“CheckedValue”=dword:00000001
“ValueName”=”Hidden”
“DefaultValue”=dword:00000002
“HKeyRoot”=dword:80000001
“HelpID”=”shell.hlp#51105″
6. Membuat Shorcut tanpa nama
- klik kanan shorcut
- rename
- tahan Alt+255 (ini adalah kode Ascii untuk ‘Space’, kalo tidak salah)
7. Menghilangkan Recycle Bin dari dekstop icon
- run “gpedit.msc”
- klik Administrative Templates di bawah User Configuration
- klik Dekstop
- klik Remove Recycle Bin Icon from dekstop
- pilih enabled
8. Memperbaiki Registry Windows :
- run “cmd”
- ketik “scanreg/restore”
9. Menghilangkan Run Dari start menu
- run “gpedit.msc”
- klik Administrative Templates di bawah User Configuration
- klik Start Menu and taksbar
- klik Remove Run from Start menu
- pilih enabled
10. Membuat background image pada drive atau flashdisk
- dari explorer pilih “Tools”
- pilih ‘Show hidden file’ dan uncheck ‘hide protected operating system file’
- OK
- misal, klik pada drive D: buat file dekstop.ini
- isi dengan beberapa baris di bawah ini :
[.ShellClassInfo]
[{BE098140-A513-11D0-A3A4-00C04FD706EC}]
Attributes=1
IconArea_Image=image.jpg
IconArea_Text=0×0000FF
- save
- kembalikan ’show hidden file’ & ‘hide protected OS file’ ke kondisi semula (opsional)
- untuk flashdisk,copy paste file dekstop.ini beserta image yang ingin ditampilkan ke flasdisk kamu
Ket :
IconArea_Image=image.jpg -> mengarah pada nama file image kamu (nama harus sama,gunakan path jika image berbeda folder)
IconArea_Text=0×0000FF -> mengarah pada warna tulisan untuk foldermu (format blue-green-red) jadi,jika warna merah yang seharusnya RGB FF0000 menjadi BGR 0000FF,jika ingin warna hitam maka ganti dengan 0×000000
Regedit iseng
Barusan gw butuh ngedit registry, tp pas buka regedit ditolak. Pesannya kurang lebih menjelaskan kalo proses edit registry tidak diperbolehkan sama Admin. Lho, gw kan login pake Admin, mosok gag bisa ngedit ??? Kemungkinan besar yang ngunci virus atau worm.
Untung ada mas bimo yang bantuin
Tipsnya:
- Jalankan command prompt (start -> run -> cmd).
- Ketikkan:
reg delete HKCU\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies \System
/v DisableRegistryTools - Ketika muncul konfirmasi, isikan: y
- Jalankan regedit (start -> run -> regedit)
Disabled or Enable Regedit
Key | HKEY_CURRENT_USER\SOFTWARE\Microsoft\Windows\ CurrentVersion\Policies\System |
Value Name | DisableRegistryTools |
Data Type | REG_DWORD (DWORD Value) |
Data | (0 = enable regedit, 1 = disable regedit) |